Sabtu, 18 Desember 2010

Jalan Kaki Bisa Sembuhkan 9 Penyakit ini


STUDI dalam beberapa tahun terakhir semakin mengukuhkan bahwa berjalan tergopoh-gopoh dan bukan jalan santai memang memberi banyak manfaat bagi kesehatan kita. Inilah sembilan manfaat yang dapat diperoleh dari aktivitas jalan kaki
1. Serangan Jantung.
Pertama-tama tentu menekan risiko serangan jantung. Kita tahu otot jantung membutuhkan aliran darah lebih deras (dari pembuluh koroner yang memberinya makan) agar bugar dan berfungsi normal memompakan darah tanpa henti. Untuk itu, otot jantung membutuhkan aliran darah yang lebih deras dan lancar. Berjalan kaki tergopoh-gopoh memperderas aliran darah ke dalam koroner jantung. Dengan demikian kecukupan oksigen otot jantung terpenuhi dan otot jantung terjaga untuk bisa tetap cukup berdegup.
Bukan hanya itu. Kelenturan pembuluh darah arteri tubuh yang terlatih menguncup dan mengembang akan terbantu oleh mengejangnya otot-otot tubuh yang berada di sekitar dinding pembuluh darah sewaktu melakukan kegiatan berjalan kaki tergopoh-gopoh itu. Hasil akhirnya, tekanan darah cenderung menjadi lebih rendah, perlengketan antarsel darah yang bisa berakibat gumpalan bekuan darah penyumbat pembuluh juga akan berkurang.
Lebih dari itu, kolesterol baik (HDL) yang bekerja sebagai spons penyerap kolesterol jahat (LDL) akan meningkat dengan berjalan kaki tergopoh-gopoh. Tidak banyak cara di luar obat yang dapat meningkatkan kadar HDL selain dengan bergerak badan. Berjalan kaki tergopoh-gopoh tercatat mampu menurunkan risiko serangan jantung menjadi tinggal separuhnya.
2. Stroke.
Kendati manfaat berjalan kaki tergopoh-gopoh terhadap stroke pengaruhnya belum senyata terhadap serangan jantung koroner, beberapa studi menunjukkan hasil yang menggembirakan. Tengok saja bukti alami nenek-moyang kita yang lebih banyak melakukan kegiatan berjalan kaki setiap hari, kasus stroke zaman dulu tidak sebanyak sekarang. Salah satu studi terhadap 70 ribu perawat (Harvard School of Public Health) yang dalam bekerja tercatat melakukan kegiatan berjalan kaki sebanyak 20 jam dalam seminggu, risiko mereka terserang stroke menurun duapertiga.
3. Berat badan stabil.
Ternyata dengan membiasakan berjalan kaki rutin, laju metabolisme tubuh ditingkatkan. Selain sejumlah kalori terbuang oleh aktivitas berjalan kaki, kelebihan kalori yang mungkin ada akan terbakar oleh meningkatnya metabolisme tubuh, sehingga kenaikan berat badan tidak terjadi.
4. Menurunkan berat badan.
Ya, selain berat badan dipertahankan stabil, mereka yang mulai kelebihan berat badan, bisa diturunkan dengan melakukan kegiatan berjalan kaki tergopoh-gopoh itu secara rutin. Kelebihan gajih di bawah kulit akan dibakar bila rajin melakukan kegiatan berjalan kaki cukup laju paling kurang satu jam.
5. Mencegah kencing manis.
Ya, dengan membiasakan berjalan kaki melaju sekitar 6 km per jam, waktu tempuh sekitar 50 menit, ternyata dapat menunda atau mencegah berkembangnya diabetes Tipe 2, khususnya pada mereka yang bertubuh gemuk (National Institute of Diabetes and Gigesive & Kidney Diseases).
Sebagaimana kita tahu bahwa kasus diabetes yang bisa diatasi tanpa perlu minum obat, bisa dilakukan dengan memilih gerak badan rutin berkala. Selama gula darah bisa terkontrol hanya dengan cara bergerak badan (brisk walking), obat tidak diperlukan. Itu berarti bahwa berjalan kaki tergopoh-gopoh sama manfaatnya dengan obat antidiabetes.
6. Mencegah osteoporosis.
Betul. Dengan gerak badan dan berjalan kaki cepat, bukan saja otot-otot badan yang diperkokoh, melainkan tulang-belulang juga. Untuk metabolisme kalsium, bergerak badan diperlukan juga, selain butuh paparan cahaya matahari pagi. Tak cukup ekstra kalsium dan vitamin D saja untuk mencegah atau memperlambat proses osteoporosis. Tubuh juga membutuhkan gerak badan dan memerlukan waktu paling kurang 15 menit terpapar matahari pagi agar terbebas dari ancaman osteoporosis.
Mereka yang melakukan gerak badan sejak muda, dan cukup mengonsumsi kalsium, sampai usia 70 tahun diperkirakan masih bisa terbebas dari ancaman pengeroposan tulang.
7. Meredakan encok lutut.
Lebih sepertiga orang usia lanjut di Amerika mengalami encok lutut (osteoarthiris). Dengan membiasakan diri berjalan kaki cepat atau memilih berjalan di dalam kolam renang, keluhan nyeri encok lutut bisa mereda. Untuk mereka yang mengidap encok lutut, kegiatan berjalan kaki perlu dilakukan berselang-seling, tidak setiap hari. Tujuannya untuk memberi kesempatan kepada sendi untuk memulihkan diri.
Satu hal yang perlu diingat bagi pengidap encok tungkai atau kaki: jangan keliru memilih sepatu olahraga. Kita tahu, dengan semakin bertambahnya usia, ruang sendi semakin sempit, lapisan rawan sendi kian menipis, dan cairan ruang sendi sudah susut. Kondisi sendi yang sudah seperti itu perlu dijaga dan dilindungi agar tidak mengalami goncangan yang berat oleh beban bobot tubuh, terlebih pada yang gemuk.
Bila bantalan (sol) sepatu olahraganya kurang empuk, sepatu gagal berperan sebagai peredam goncangan (shock absorber). Itu berarti sendi tetap mengalami beban goncangan berat selama berjalan, apalagi bila berlari atau melompat. Hal ini yang memperburuk kondisi sendi, lalu mencetuskan serangan nyeri sendi atau menimbulkan penyakit sendi pada mereka yang berisiko terkena gangguan sendi.
Munculnya nyeri sendi sehabis melakukan kegiatan berjalan kaki, bisa jadi lantaran keliru memilih jenis sepatu olahraga. Sepatu bermerek menentukan kualitas bantalannya, selain kesesuaian anatomi kaki. Kebiasaan berjalan kaki tanpa alas kaki, bahkan di dalam rumah sekalipun, bisa memperburuk kondisi sendi-sendi tungkai dan kaki, akibat beban dan goncangan yang harus dipikul oleh sendi.
8. Depresi.
Ternyata bergerak badan dengan berjalan kaki cepat juga membantu pasien dengan status depresi. Berjalan kaki tergopoh-gopoh bisa menggantikan obat antidepresan yang harus diminum rutin. Studi ihwal terbebas dari depresi dengan berjalan kaki sudah dikerjakan lebih 10 tahun.
9. Kanker
juga dapat dibatalkan muncul bila kita rajin berjalan kaki, setidaknya jenis kanker usus besar (colorectal carcinoma). Kita tahu, bergerak badan ikut melancarkan peristaltik usus, sehingga buang air besar lebih tertib. Kanker usus dicetuskan pula oleh tertahannya tinja lebih lama di saluran pencernaan. Studi lain juga menyebutkan peran berjalan kaki terhadap kemungkinan penurunan risiko terkena kanker payudara.
uniqpost.com

Senin, 15 November 2010

iAngklung , Aplikasi iPhone Buatan Indonesia, Sebagai Wujud Terima Kasih Atas Pengukuhan Angklung Sebagai Warisan Dunia Asli Indonesia


Angklung Diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia

Angklung diakui PBB melalui UNESCO sebagai warisan budaya dunia asli milik Indonesia menyusul batik, wayang, dan keris. Tanggal 18 November 2010 nanti, angklung akan diresmikan menjadi warisan budaya dunia setelah diperjuangan sejak beberapa tahun lalu hingga akhirnya diakui masuk dalamRepresentative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity. Ke depan beberapa warisan dunia milik Indonesia yang lain juga akan diakui UNESCO.
Warisan dunia sampai saat ini mencapai 890 situs dengan 689 berupa warisan budaya, 176 warisan alam, dan 25 campuran antara warisan budaya dan warisan alam. Di antara jumlah itu, warisan dunia yang dimiliki Indonesia sebanyak 11 ragam dengan perincian empat ragam berupa alam, tiga cagar budaya, dan emat karya budaya takbenda. Warisan dunia berupa alam terdiri atas Taman Nasional Ujung Kulon, Taman Nasional Komodo, Taman Nasional Lorentz, dan hutan tropis Sumatera (Taman Nasional Gunung Leuser, Kerinci Seblat, dan Bukit Barisan). Adapun cagar alam yakni Kompleks Candi Borobudur yang diakui UNESCO sejak 1991, Kompleks Candi Prambanan (1991), dan situs prasejarah Sangiran. Karya budaya takbenda milik Indonesia yang sudah dan akan diakui UNESCO yakni wayang (2003), keris (2005), batik (2009).
Angklung merupakan instrumen musik tradisional yang terbuat dari bambu, merupakan pengembangan dari instrumen Calung, tabung bambu yang dipukul, sedangkan angklung merupakan tabung bambu yang digoyang, menghasilkan hanya satu nada untuk setiap instrumennya. Pada awalnya angklung hanya bernada pentatonis (da mi na ti la). Dibutuhkan puluhan orang untuk memainkan angklung agar terdengar harmonis. Kini dengan teknik tertentu bisa dimainkan oleh beberapa orang saja. Tahun 1938 Daeng Soetigna memodifikasi suara angklung menjadi diatonis (do re me fa so la ti). Sejak saat itu angklung mulai dikenal secara internasional hingga pernah ditampilkan dalam acara Konferensi Asia-Afrika, Bandung 1955. Angklung kini lebih sering ditampilkan dalam bentuk orkestra dan semakin banyak dibina di sekolah-sekolah.
Saat ini kesenian angklung berhasil dikemas dengan sangat menarik oleh Saung Angklung Udjoberlokasi di Jalan Padasuka 118 Bandung oleh Saung Angklung Udjo yang didirikan oleh Udjo Ngalagena (alm) yang akrab dengan panggilan Mang Udjo dan isterinya, Uum Sumiati. Mang Udjo dikenal sebagai pembuat angklung sejak tahun 1966 yang didasarkan atas hobi. Udjo Ngalagena bersama istrinya, Uum Sumiati belajar pada Daeng Soetigna hingga mendirikan padepokan seni Saung Angklung Udjo: Sundanese Art & Bamboo Craft Center pada awal tahun 1967. Saung Angklung Udjo merupakan sanggar seni sebagai tempat pertunjukkan seni, laboratorium pendidikan sekaligus sebagai obyek wisata budaya khas Jawa Barat, dengan mengandalkan semangat gotong royong antar sesama warga.
Saung Angklung Udjo dapat diibaratkan oase kebudayaan di tengah perkampungan padat, di atas tanah seluas 1,2 hektar dan akan terus bertambah luas. Telah ada 42 negara yang mengenal permainan angklung. Permintaan yang banyak sekali dari negara Belanda, juga Korea Selatan, bahkan di Korea Selatan angklung telah dikenalkan sejak masih Sekolah Dasar.

Hewan-Hewan Yang Digunakan Dalam Peperangan


Para kesatria di atas kuda bisa merusak formasi pasukan musuh. lumba-lumba angkatan laut membantu membersihkan Pelabuhan Umm Qasr dari ranjau. tentara Roma dan Yunani menggunakan lebah untuk menghalangi musuh.
Itulah sebagian hewan yang digunakan dalam perang. Hewan-hewan bisa jadi “senjata biologis” karena kemampuan mereka, paling tidak pada saat itu, tidak dapat disamai oleh kemampuan mesin. Berikut ini adalah sejumlah hewan yang seringkali dimanfaatkan dalam konflik.
Kelelawar
Kemarahan Amerika Serikat atas serangan Jepang ke Pearl Harbor menelurkan ide memasang bom di kelelawar. Percikan api diharapkan dapat dipicu untuk membakar kota-kota Jepang saat kelelawar ini bertengger di atap bangunan. Namun rencana ini batal, karena dalam pengujian banyak kelelawar tidak kooperatif dan kabur. Hingga kini, ilmuwan Pentagon masih mempelajari bagaimana mekanisme terbang kelelawar ini untuk mengembangkan desain pesawat dan robot mata-mata.
Unta
Di masa lampau, hewan ini banyak digunakan di kawasan panas dan kering di Afrika Utara dan Timur Tengah. Karena unta memiliki kemampuan bertahan di kondisi ekstrem dan seringkali tanpa air, di masa perang hewan ini cukup berguna. Bau unta kabarnya membuat takut kuda-kuda yang digunakan musuh. Tentara Persia terkadang mempersenjatai unta mereka. Sedangkan prajurit Arab seringkali menunggang unta saat penyerbuan untuk menaklukan suatu daerah. Peran unta dalam perang merosot sejak berkembangnya senjata api. Tapi, unta masih terlihat digunakan saat Perang Dunia I.
Lebah
Sengat lebah bisa jadi senjata mematikan. Di zaman dulu, tentara Roma dan Yunani menggunakan lebah untuk menghalangi musuh. Penggunaan lebah berlanjut saat abad pertengahan, Perang Dunia I, dan Perang Vietnam. Ilmuwan Amerika Serikat juga menemukan kegunaan lebah untuk tujuan damai, yakni mendeteksi ranjau darat.
Singa laut
Mamalia ini mampu melihat dalam kondisi cahaya minimal serta bisa mendengar di bawah permukaan air. Singa laut juga bisa berenang dengan kecepatan hingga 40 km/jam dan menyelam hingga kedalaman 300 meter. Dengan kemampuan ini, angkatan laut AS melatih singa laut untuk menandai ranjau.
Merpati
Hewan ini memiliki kemampuan navigasi sehingga bisa kembali ke sarang meskipun telah menempuh perjalanan ratusan kilometer. Puncak kepopuleran penggunaan merpati terjadi pada saat Perang Dunia I, saat tentara sekutu menggunakan 200.000 merpati untuk keperluan komunikasi. Seekor Merpati bernama Cher Ami mendapat penghargaan setelah mengirim 12 pesan untuk benteng di Verdun, Prancis. Bangsa burung pensiun dari tugas militer setelah teknologi komunikasi berkembang pesat.
Lumba-Lumba
Hewan ini memiliki sonar biologis untuk mencari ranjau berdasarkan konsep gema. Pada masa Perang Teluk dan Perang Irak, lumba-lumba milik angkatan laut membantu membersihkan pelabuhan Umm Qasr dari ranjau.
Gajah
Hewan besar ini bisa menginjak tentara, menusukkan gading, dan melempar orang dengan belalainya. Kerajaan kuno di India diperkirakan menjadi kerajaan pertama yang menjinakkan gajah. Tapi, kemampuan ini segera menyebar ke Persia dan Timur Tengah. Alexander Agung dikabarkan pernah menemui sepasukan gajah saat mencoba menaklukan suatu daerah. Kuda seringkali takut dengan pemandangan dan bau Gajah. Tentara manusia juga merasa diteror secara psikologis dengan bentuk Gajah yang sangat besar.
Keledai
Tidak sehebat hewan perang lainnya, tapi ribuan pasukan akan menderita jika tak ada Keledai. Pasalnya, hewan inilah yang didaulat membawa makanan, bahkan persenjataan dan barang-barang lain yang dibutuhkan militer. Dulu, tentara Roma membawa satu Keledai tiap 10 legiun. Napoleon Bonaperte juga menaiki keledai saat melintasi Alpen. Keledai masih sering mendapat tugas militer hingga saat ini. Tentara AS bergantung pada hewan ini untuk mengantar barang ke pos-pos terpencil di pegunungan Afghanistan.
Anjing
Orang-orang Spanyol menggunakan anjing yang dipersenjatai saat menaklukan Amerika Selatan di abad ke-16. Anjing juga berperan besar selama konflik di abad pertengahan di Eropa. Tugas anjing di masa modern kini meliputi mendeteksi bom dengan indera penciuman. Di Irak dan Afghanistan, anjing militer dikenakan rompi antipeluru demi menjamin keamanan selama bertugas.
Kuda
Nah, ini hewan yang paling populer saat perang berlangsung. Manusia telah menjinakkan kuda setidaknya sejak 5.500 tahun lalu. Para kesatria di atas kuda bisa merusak formasipasukan musuh. Stabilitas di atas pelana dan sanggurdi membuat prajurit Mongol dapat berperang dan menembakkan panah dari atas kuda. Pertempuran besar dengan memanfaatkan kuda tidak berakhir, hingga tank dan senapan mesin muncul menjadi favorit.

Senin, 08 November 2010

Mau pintar berhitung?? Setrum otakmu!


Dengan mengalirkan sedikit arus listrik ke otak selama 15 menit, kemampuan orang dalam matematika bisa meningkat. Para ilmuwan di University of Oxford, Inggris, sudah berhasil melakukan itu dan membuat kemampuan matematika seseorang bertahan selama 6 bulan.
Para ilmuwan menggunakan teknik stimulasi menggunakan arus listrik yang disalurkan langsung lewat tempurung untuk mengalirkan listrik ke bagian otak yang biasa digunakan untuk memproses angka (parietal lobe).
Partisipan diminta untuk mempelajari simbol-simbol yang mewakili angka. Kemudian, selama mereka menerima arus listrik, mereka diminta mengorganisasi angka-angka tersebut. Partisipan yang diberi stimulasi memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menyelesaikan tugas ketimbang partisipan tanpa stimulasi. Hebatnya, ketika uji coba dilakukan 6 bulan kemudian, kemampuan itu masih ada.
Para ilmuwan mengaku akan melakukan penelitian lagi. “Penelitian berikutnya akan melibatkan orang-orang yang lemah dalam bidang matematika,” jelas ilmuwan dari University of Oxford. Mereka juga mengaku penelitian ini akan membantu 20 persen orang yang memiliki kemampuan matematika di bawah rata-rata dan mungkin pula dapat diterapkan di bidang selain matematika.
Para ilmuwan mewanti-wanti agar cara ini tidak dicoba sendiri tanpa pengawasan dari para ahli dan profesional.
uniqpost.com
Artikel ini disponsori oleh  National Geographic Indonesia, ikuti terus artikel seputar alam di http://nationalgeographic.co.id

Sabtu, 06 November 2010

Terlalu Banyak Duduk Undang Kematian

Para pakar kesehatan di London mengeluarkan peringatan mengejutkan: duduk itu mematikan. Mereka memperingatkan bahwa duduk dalam jangka waktu lama, meski Anda juga berolah raga secara teratur, dapat berakibat buruk bagi kesehatan.

Tempat Anda duduk pun tak jadi soal, entah di kantor, sekolah, mobil, serta di depan komputer atau televisi. Masalahnya adalah, berapa lama Anda melakukannya.

Riset para ilmuwan itu memang masih penelitian pendahuluan. Tapi sejumlah studi menunjukkan bahwa orang yang menghabiskan sebagian besar waktunya dengan duduk cenderung menjadi gemuk, terkena serangan jantung, atau, bahkan, meninggal.

Dalam editorial British Journal of Sports Medicine, pekan ini, Elin Ekblom-Bak dari Swedish School of Sport and Health Sciences memberi saran agar pejabat kesehatan memikirkan kembali bagaimana mereka mendefinisikan aktivitas fisik untuk menyoroti bahaya duduk. 

Pejabat kesehatan telah mengeluarkan panduan yang merekomendasikan kegiatan fisik minimum agar seseorang tetap bugar, namun mereka tidak memberikan saran kepada orang untuk membatasi berapa banyak waktu yang dihabiskan dalam posisi duduk. "Setelah empat jam duduk, tubuh mulai mengirimkan sinyal berbahaya," kata Ekblom-Bak. Dia menjelaskan bahwa gen yang mengatur jumlah glukosa dan lemak dalam tubuh mulai padam. 

Meskipun orang itu rutin berolah raga, menghabiskan waktu lama duduk di depan meja tetap berbahaya. Tim Armstrong, pakar kegiatan fisik di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengatakan orang yang berolah raga setiap hari, namun masih menghabiskan banyak waktu dengan duduk, baru memperoleh manfaat jika olah raga itu dilakukan beberapa kali dalam sehari daripada dilakukan hanya sekali. 


Dalam sebuah studi yang dipublikasikan tahun lalu, para ilmuwan yang melakukan pemantauan terhadap 17 ribu warga Kanada selama beberapa tahun menemukan bahwa orang yang banyak duduk memiliki risiko kematian yang jauh lebih tinggi, entah mereka berolah raga atau tidak. 

 
"Kami belum memiliki bukti yang cukup untuk menyatakan berapa lama duduk yang berbahaya," kata Peter Katzmarzyk dari Pennington Biomedical Research Center di Baton Rouge, Amerika, yang memimpin studi itu. "Tapi tampaknya, makin sering Anda berdiri dan menyela perilaku tak bergerak itu, makin bagus."

Survei yang dilakukan sebuah lembaga di Amerika Serikat pada 2003-2004 menunjukkan bahwa orang Amerika menghabiskan lebih dari separuh waktu mereka di atas kursi, mulai bekerja di depan meja sampai di balik kemudi mobil. 

Para ilmuwan menyatakan perlu lebih banyak riset untuk mengetahui duduk berapa lama yang berbahaya dan apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi pengaruh buruk tersebut. 

"Orang harus tetap berolahraga karena itu mempunyai banyak manfaat," kata Ekblom-Bak. "Tapi ketika mereka di kantor, mereka harus berusaha menyela aktivitasnya di atas kursi sesering mungkin. Jangan mengirim e-mail kepada rekan sekantor. Berjalan dan bicara langsung padanya. Berdiri." 


Benarkah Menghitung Domba Akan Timbulkan Kantuk?

Ketika mata tak juga mau diajak terpejam, banyak orang yang memilih untuk "menghitung domba" supaya kantuk lekas datang. Diharapkan kegiatan yang monoton itu akan membantu kita untuk terlelap. Namun benarkah cara ini efektif menimbulkan kantuk?

Para ilmuwan dari Universitas Oxford melakukan penelitian mengenai hal tersebut. Dalam risetnya mereka melibatkan orang-orang yang menderita insomnia dan membaginya dalam beberapa kelompok. Kemudian para peneliti memonitor kecepatan timbulnya kantuk pada partisipan yang sudah dibagi dalam beberapa teknik pemacing tidur.

Rupanya ketika para partisipan penelitian itu mendapat instruksi untuk menghitung domba atau tidak diberi perintah apa pun, mereka justru lebih lama untuk mengantuk. Sebaliknya, ketika mereka diminta membayangkan sesuatu yang menenangkan, seperti pantai, mereka justru 20 menit lebih cepat tertidur.

Para peneliti menduga menghitung domba mungkin justru sangat membosankan, sedangkan membayangkan suasana yang tenang justru membuat tubuh lebih rileks sehingga lebih cepat tertidur.

Dalam penelitian lainnya, para ahli membandingkan orang yang mudah tidur dengan kelompok insomnia. Hasilnya tidak ada perbedaan yang berarti. Orang-orang yang insomnia biasanya membayangkan atau memikirkan sesuatu yang tidak menyenangkan, membuat cemas, lingkungan yang berisik, atau aktivitas yang sudah mereka lakukan di siang hari.

Itu sebabnya para peneliti menyimpulkan, jika Anda ingin cepat terlelap, jangan menghitung domba. Tapi bayangkanlah suasana yang tenang dan menimbulkan rasa nyaman. Mata pun dengan mudah akan terpejam.

Pohon Yang Bisa Berpindah Tempat

Mungkin kedengarannya aneh, tetapi tanaman ini benar - benar bisa berjalan.  Tanaman ini berasal dari hutan tropis Afrika Selatan. Tanaman ini dapat tumbuh hingga 25 meter, memiliki batang dengan panjang 17 cm. Nama Tanaman ini adalah "Socratea exorrhiza", biasa dijuluki "Walking Palm" atau "Cashapona"
 
http://farm1.static.flickr.com/194/506736236_ede5785909.jpg?v=0
Tanaman ini memilki akar yang tidak seperti tumbuhan lain. Seperti yang kita lihat pada gambar, tanaman ini seolah “berdiri” dengan menggunakan akarnya ini. Ya, tanaman ini memang berdiri dengan akarnya, dan yang lebih mengejutkan adalah tanaman ini dapat berpindah posisi.
http://images.travelpod.com/users/shesoffagain/6.1226925960.walking-tree.jpg
Pada awalnya tidak ada yang mengetahui tentang kegunaan dari akarnya yang aneh itu, namun pada tahun 1961 sebuah fakta baru mengenai tanaman ini ditemukan. Sebuah pohon ini tumbang karena ditimpa oleh pohon lainnya, namun beberapa hari kemudian, tumbuh akar baru di sekitar akar yang lama.
Beberapa minggu kemudian, tanaman ini hampir berdiri tegak lagi dengan akar yang baru tadi. Meskipun dapat bergerak, tapi prosesnya dikatakan membutuhkan waktu yang cukup lama. Dikatakan pergerakannya hanya sekitar 1 meter per tahun.

Jadi jika kalian memelihara tanaman ini di teras rumah, lalu tanaman ini bergeser ke samping rumah kalian, jangan menganggap tanaman ini ada penunggunya ya

10 Hal Tentang Kebaikan dan Keburukan KOPI


Memang nikmat saat kita bersantai meminum secangkir kopi hangat melainkan kopi juga untuk menghilangkan rasa ngantuk dan suntuk saat kita beristirahat tetapi bahaya dan efek kopicukup berbahaya bagi kesehatan kita jadi jangan terlalu keseringan meminum kopi Ok gan Ooh ...y satu lagi Kopi tanpa Rokok itu ga asik, jadi sahabat terbaik kopi adalah rokok, kedua-duanya pun mempunyai efek yang cukup berbahaya.

Kematian penyanyi nyentrik Mbah Surip diisukan akibat terlalu banyak menenggak kopi. Apa betul sih, kopi bisa membunuh kita? Berikut ada 10 fakta mengenai minuman lezat yang makin marak penggemarnya ini.

1. Kafein bisa membunuhmu
Terutama jika kamu sangat manikak kopi, yakni menenggak kopi 80-100 cangkir sehari. Jadi jangan coba-coba ya.

2. Kopi bisa juga baik buatmu
Studi membuktikan bahwa kita bisa mendapatkan antioksidan dari kopi, cukup satu atau dua cangkir kopi sehari, sudah bermanfaat. Jika tidak suka kopi, bisa coba teh hitam.

3. kafein bisa meningkatkan gairah seks perempuan
Ini baru terbukti pada tikus percobaan. Menurut ilmuwan, pada manusia kopi dapat meningkatkan pengalaman seksual namun hanya pada mereka yang tidak maniak kopi.

4. Kafein bisa mengurangi rasa sakit
Dosis sedang kopi, setara dengan dua cangkir kopi, mampu meredakan rasa sakit di otot setelah olah raga, demikian menurut sebuah studi kecil. Tapi lagi-lagi ini hanya berlaku buat mereka yang bukan pecandu kopi.

5. Kafein bisa bikin kita begadang
Buat yang ingin melek semalaman akan terbantu dengan kopi. Yang tidak, sebaiknya meminum kopi enam jam sebelum jam tidur agar tidak terganggu jam istirahatnya.

6. Kopi yang dekafein pun mengandung kafein
Walaupun istilahnya dekafein, alias bebas kafein, tetap saja kopi tersebut mengandung kafein. Kalau kita minum 10 cangkir kopi dekafein, sama saja dengan minum satu-dua cangkir kopi kafein.

7. kopi dekafein menggunakan bahan kimia
Untuk mengurangi kadar kafein pada kopi dekafein, digunakan bahan kimia bernama methylene chloride.

8. Kafein itu bukan bagian yang berasa pahit
Banyak orang mengira, makin pahit rasa kopi, makin banyak kandungan kafeinnya. Tidak, sebab kafein bukanlah komponen yang rasanya pahit.

9. Kopi yang bagus tergantung pada pembakaran dan peracikannya
Jika ingin kopi bercitarasa nikmat, maka yang paling menentukan adalah proses pembakaran dan racikannya. Selama pembakaran, minyak yang tersimpan dalam biji kopi akan keluar. Makin banyak minyak ini keluar, makin kuat rasa kopinya. Munculnya kandungan kafein tergantung pada lamanya air berada di bagian dasar. Pembakaran yang makin lama juga menghasilkan kafein makin banyak.

10. Kopi ditemukan oleh kambing
Satu milenium silam, di pegunungan Afrika, sekawanan kambing terjaga semalaman setelah makan biji kopi merah. Sang penggembala memeriksa kenapa itu terjadi dan menemukan bahwa penyebabnya adalah kopi. Sejak itu manusia mulai ikutan minum kopi.

www.tahukahkamu.com